Tahun 2024, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perubahan harga ini, kami membandingkan harga GKP dari Januari hingga Juli antara tahun 2023 dan 2024.
Kami berharap pembaca dapat memperoleh insight yang lebih jelas mengenai kondisi pasar gabah saat ini dan bagaimana perbandingan harga ini bisa mempengaruhi strategi pertanian dan ekonomi lokal di masa depan.
Grafik Perbandingan Harga GKP 2023 vs 2024
Harga gabah di tahun 2024 umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan kenaikan yang cukup mencolok pada beberapa bulan. Berikut ini tabel persentase kenaikan harga gabah kering giling di tingkat petani.
Bulan | Harga GKP 2023 (Rp) | Harga GKP 2024 (Rp) | Kenaikan (%) |
Januari | 4.900,00 | 6.476,00 | +32.20% |
Februari | 5.220,00 | 7.268,97 | +39.20% |
Maret | 4.598,89 | 6.593,55 | +43.40% |
April | 4.822,50 | 5.782,76 | +19.90% |
Mei | 4.862,96 | 5.616,00 | +15.50% |
Juni | 4.867,74 | 5.490,91 | +12.80% |
Juli | 4.817,95 | 5.881,25 | +22.10% |
Rerata | 4.840,34 | 5.849,74 | +24.57% |
Hal ini mencerminkan perubahan dalam dinamika pasar yang mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi cuaca, kebijakan pemerintah, dan permintaan pasar. Bagi petani, pemahaman terhadap pergerakan harga ini sangat penting untuk perencanaan dan strategi penjualan mereka. Sementara itu, bagi konsumen, perubahan harga ini bisa berdampak pada harga beras di pasar.
Dengan adanya data ini, diharapkan semua pihak yang terlibat bisa lebih siap menghadapi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan dan dapat mengoptimalkan strategi untuk menghadapi fluktuasi harga yang berkelanjutan, utamanya di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sumber data: BPS